Sejarah Khasiat Buah Manggis
Manggis atau Mangosteen (Garcini Mangostana L.) berasal dari Asia Tenggara. Pohon manggis hanya bias tumbuh di hutan dan dataran tinggi tertentu yang beriklim tropis seperti di Indonesia, Filipina, Malaysia, Vietnam, Myanmar dan Thailand serta di Hawaii dan Australia Utara. Manggis juga dikenal sebagai tanaman buah budidaya. Manggis merupakan salah satu tanaman buah tropika yang tumbuhnya paling lambat, tetapi umurnya juga paling panjang. Membutuhkan 10-15 tahun untuk mulai berbuah dan tingginya bias mencapai 10-30 meter. Manggis telah digunakan dalam pengobatan tradisional kuno yang tercatat dalam sejarah Dinasti Ming (1268-1644AD)
Ratusan tahun lalu penduduk Indonesia sudah menggunakan air rebusan
kulit manggis sebagai ramuan untuk mengobati luka, demam, diare,
sariawan, sembelit dan penyakit-penyakit lainnya. Konon kabarnya sekitar
tahun 1800-an Ratu Victoria dari Inggris sampa menawarkan hadiah uang
yang sangat banyak kepada seseorang yang dapat membawakan buah manggis,
dimana manggis dianggap sebagai buah dalam dongeng. Mungkin karena itu
manggis kemudian popular dengan julukan “Ratu Buah” (The Queen of
Fruit).
Xamthone plus Menurut para Ahli
Obat herbal XAMthone Plus® menurut para ahli:
Dr. Finsand
(pakar pengurutan tulang & persendian)
Manfaat manggis untuk otot dan tulang
Zaman dahulu, masyarakat asia tenggara sudah merasakan manisnya buah
manggis yang istimewa itu. Rasanya yang lezat bukan hanya berperan
sebagai pemanis di mulut, tetapi juga menyembuhkan penyakit disentri,
peradangan, nyeri, dll.
Otot dan Tulang memiliki masalah yang sama, yakni peradangan. Hormon prostaglandin penyebab rasa nyeri dan peradangan .
Tahun 1981 saya mengalami cedera punggung. Dua puluh tahun saya terapi chiropractic, namun rasa nyeri tetap ada. Suatu ketika saya mersakan jus manggis dan ini awal perubahan kesehatan, hidup dan pekerjaan saya.Saya rekomendasikan para pasien saya dan hasilnya menakjubkan. Sekarang saya sudah terbebas dari obat-obatan kimiawi dan sepenuhnya lepas dari rasa nyeri yang saya derita sepanjang 21 tahun terahir. Buah manggis pencegah penyakit yang sempurna.
Dr. Sam Walters
(Master dalam bidang biologi sains dengan spesialisasi nutrisi manusia)
Jika anda memahami apa yang saya pahami, anda pasti membawa manggis kemanapun anda pergi
Jus manggis merupakan sesuatu yang lebih dari sekedar unik. Apabila anda
memahami apa yang saya pahami, anda pasti membawa manggis kemanapun
anda pergi. Antioksidan adalah kata kunci utama dalam mencegah penyakit.
Buah manggis memiliki begitu banyak khasiat. Penelitian badan-badan
pengobatan dunia menunjukan bahwa buah manggis secara langsung
menyembuhkan berbagai penyakit.
Penelitian terbaru menemukan bahwa satu dari 4 rakyat amerika serikat
mengidap kanker, dan 1 dari 5 orang akan meninggal pada usia dini.
Solusi terbaik dari masalah ini adalah pencegahan.. Kami merawat banyak
pengidap kanker di tempat kami. Kami mendetoksifikasi logam berat dengan
buah manggis . Kulitnya mengandung xanthone penyembuh kanker payudara,
kanker paru-paru, kanker perut , leukimia, dll.
Mayoritas Pasien yang dirawat merupakan penderita stadium 4 keatas.
Mereka hanya punya waktu 6-8 minggu untuk hidup. Manggis mampu
mengembalikan hidup para pasien tersebut. Yang di perlukan tubuh bahan
biologis, bukan bahan-bahan kimiawi, bahan polutan, dan bahan tiruan.
Salah satu solusi yang dapat anda lakukan demi sistem kekebalan tubuh
anda adalah pencegahan, yakni dengan minum jus manggis.
Dr. Ir. Warid Ali Qosim, M.S.
(Dosen Jurusan Budi Daya Pertanian dan Tim Ahli Divisi TTG Lembaga Pengabdian Masyarakat [LPM] Unpad Bandung.)
Kulit Buah Manggis Sebagai Antioksidan
ADA satu ungkapan yang sering dijumpai di masyarakat, “Biar hitam si
buah manggis.” Ungkapan tersebut digunakan untuk menilai sesuatu jangan
dilihat dari bentuk luarnya saja, tetapi lihatlah isinya. Begitu juga
untuk menilai buah, jangan melihat kulit buah manggis yang berwarna
cokelat hitam, tetapi daging buahnya yang berwarna putih, bertekstur
halus, dan rasanya yang manis sekali bercampur asam sehingga menimbulkan
rasa khas dan segar.
Buah bernama Latin Garcinia mangostana L. ini termasuk famili Guttiferae
dan merupakan spesies terbaik dari genus Garcinia. Manggis termasuk
buah eksotik yang sangat digemari oleh konsumen, baik di dalam maupun
luar negeri, karena rasanya yang lezat, bentuk buah yang indah, dan
tekstur daging buah yang putih halus. Tidak jarang jika manggis mendapat
julukan Queen of tropical fruit (Ratunya Buah-buahan Tropik).
Pada umumnya masyarakat memanfaatkan tanaman manggis karena buahnya yang
menyegarkan dan mengandung gula sakarosa, dekstrosa, dan levulosa.
Komposisi bagian buah yang dimakan per 100 gram meliputi 79,2 gram air,
0,5 gram protein, 19,8 gram karbohidrat, 0,3 gram serat, 11 mg kalsium,
17 mg fosfor, 0,9 mg besi, 14 IU vitamin A, 66 mg vitamin C, vitamin B
(tiamin) 0,09 mg, vitamin B2 (riboflavin) 0,06 mg, dan vitamin B5
(niasin) 0,1 mg. Kebanyakan buah manggis dikonsumsi dalam keadaan segar,
karena olahan awetannya kurang digemari oleh masyarakat.
Selain buah, kulit buah manggis juga dimanfaatkan sebagai pewarna alami
dan bahan baku obat-obatan. Kulit buah mengandung senyawa Xanthone yang
meliputi mangostin, mangostenol, mangostinon A, mangostenon B,
trapezifolixanthone, tovophyllin B, alfa mangostin, beta mangostin,
garcinon B, mangostanol, flavonoid epicatechin, dan gartanin. Senyawa
tersebut sangat bermanfaat untuk kesehatan. Senyawa Xanthone tersebut
hanya dihasilkan dari genus Garcinia. Di luar negeri kulit buah manggis
sudah dibuat kapsul yang digunakan untuk suplemen diet, antioksidan, dan
antikanker.
Hasil penelitian menunjukkan, ekstrak kulit manggis mempunyai aktivitas
melawan sel kanker meliputi breast, liver, dan leukemia. Selain itu,
juga digunakan untuk antihistamin, antiimpflamasi, menekan sistem saraf
pusat, dan tekanan darah, serta antiperadangan. Kulit buah juga
mengandung antosianin seperti cyanidin-3-sophoroside, dan
cyanidin-3-glucoside.
Senyawa tersebut berperan penting pada pewarnaan kulit manggis. Kulit
buahnya mengandung senyawa pektin, tanin, dan resin yang dimanfaatkan
untuk menyamak kulit dan sebagai zat pewarna hitam untuk makanan dan
industri tekstil, sedangkan dan getah kuning dimanfaatkan sebagai bahan
baku cat dan insektisida.Efek biologi & farmakologi
Rebusan kulit buah manggis mempunyai efek antidiare. Buah manggis muda
memiliki efek speriniostatik dan spermisida. Ekstrak (n-heksana dan
etanol) manggis memiliki tingkat ketoksikan tertentu pada penggunaan
metode uji Brine Schrimp Test (BST). Dari hasil penelitian dilaporkan
bahwa alfa mangostin (1,3,6-trihidroksi-7-metoksi-2,8-bis
(3metil-2-butenil)-9H-xanten-9-on) hasil isolasi dari kulit buah manggis
mempunyai aktivitas antiinflamasi dan antioksidan.
Dari hasil studi farmakologi dan biokimia dapat diketahui bahwa alfa
mangostin secara kompetitif menghambat tidak hanya reseptor histamin H,
mediator kontraksi otot lunak tetapi juga epiramin yang membangun tempat
reseptor H1 pada sel otot lunak secara utuh.
Mangostin merupakan tipe baru dari histamin. Toksisitas pemberian
ekstrak daun muda terhadap mencit bunting dengan dosis 500, 1000, dan
1500 mg/kg BB menunjukkan efek pada fetus berupa penurunan berat badan,
terjadinya perdarahan pada fetus, dan adanya perubahan jaringan hati
fetus seperti nekrosis pada sel hepar, tetapi tidak terjadi kelainan
perkembangan dan aborsi. Ekstrak daun manggis dengan berbagai dosis
dapat mengurangi jumlah sel spermatid, terjadi penambahan jumlah
spermatozoa abnormal, dan lambatnya gerak maju spermatozoa mencit.
Ekstrak kulit buah yang larut dalam petroleum eter ditemukan dua senyawa
alkaloid. Kulit kayu, kulit buah, dan lateks kering Garcinia mangostana
mengandung sejumlah zat warna kuning yang berasal dari dua metabolit
yaitu alfa-mangostin dan mangostin yang berhasil diisolasi. Mangostin
merupakan komponen utama sedangkan mangostin merupakan konstituen minor.
Ditemukan metabolit baru yaitu 1,3,6,7-tetrahidroksi-2,8-di
(3-metil-2butenil) xanton yang diberi nama a-mangostanin dari kulit buah
Garcinia mangostana.
Buah manggis digunakan untuk mengobati diare, radang amandel, keputihan,
disentri, wasir, luka/borok. Selain itu, digunakan sebagai peluruh
dahak dan untuk sakit gigi. Kulit buah manggis digunakan untuk mengobati
sariawan, disentri, nyeri urat, sembelit. Kulit batang digunakan untuk
mengatasi nyeri perut. Akar untuk mengatasi haid yang tidak teratur.
Dari segi rasa, buah manggis cukup potensial untuk dibuat sari buah.
Dr. Berna Elya
(Peneliti Manggis Dari Departemen Farmasi Universitas Indonesia)
Kulit Buah Manggis Mengandung Antioksidan Super
Selain nangka-nangkaan, komoditas buah yang berkhasiat untuk kesehatan
dan kecantikan adalah manggis yang popular sebagai queen of fruits. Dr.
Berna Elya, periset jurusan Farmasi Universitas Indonesia mengungkapkan
bahwa manggis sebagai antioksidan. Menurut dr. Paulus Wahyudi Halim,
dokter sekaligus herbalis di Tangerang, Banten, antioksidan ‘menangkap’
radikal bebas dan mencegah kerusakan sel sehingga proses degenerasi sel
terhambat.
Disebut radikal bebas lantaran atom atau kelompok atom itu memang dalam
keadaan bebas alias tidak terikat dengan gugus lain. Radikal bebas
mempunyai elektron yang tak berpasangan. Jika diibaratkan radikal bebas
mirip orang jahat, belum berpasangan, tangan tak terikat sehingga usil
mengambil gambar orang. Faktanya radikal bebas memang menangkap molekul
hydrogen, asam lemak, logam berat yang pada akhirnya memicu beragamnya
penyakit degeneratif.
Antioksidan itu bagai orang baik yang menangkap si jahat tadi setelah
melepas molekul. Pada kulit manggis, ‘orang baik hati’ itu bernama
XANTHONE. Kadarnya mencapai 123.97 mg per 100 ml. Turunan antioksidan
itu antara lain 3-isomangostin, alphamangostin, gammamangostin dan
garcinone A.
Nama Garcinone A mudah ditebak, nama dari genus pohon asal Kalimantan
itu, Garcinia mangostana. Itu mengabadikan nama ahli botani dari
Perancis Laurent Garcin.
Khasiat XANTHONE bukan sekedar antioksidan, tetapi juga antikanker
seperti hasil riset Moongkarndi. Peneliti Fakultas Farmasi Universitas
Mahidol itu menguji XANTHONE dalam riset praklinis dengan SKBR3 alias
kultur sel kanker payudara manusia. Hasilnya? Ekstrak kulit manggis
bersifat antiproliferasi yang kuat untuk menghambat pertumbuhan sel
kanker. Selain itu ekstrak itu juga bersifat apoptosis atau mendukung
penghancuran sel kanker.
Chi Kuan Ho dari Veterans General Hospital dari Taipei mengungkapkan
bahwa turunan XANTHONE mujarab mengatasi sel HCCs hepatocellular
carcinomas atau kanker hati. Turunan XANTHONE itu adalah Garcinone E.
Kami menyarankan bahwa Garcinone E mungkin berpotensi untuk digunakan
dalam perawatan beberapa tipe kanker yang berhubungan dengan pencernaan
dan paru-paru.
Dr. Ir. Raffi Paramawati
(balai besar pengembangan mekanisme pertanian)
ANTI OKSIDAN LUAR BIASA YANG MENANGKAL RADIKAL BEEBAS
Alam Indonesia sebagai daerah beriklim tropik terbukti sangat cocok
untuk tumbuh dan berkembangnya tanaman manggis. Manggis (Garcinia
Masngostana L) merupakan salah satu komoditas buah yang mempunyai
prospek cerah untuk dikembangkan di berbagai daerah dengan ekologi yang
cocok untuk pertumbuhan manggis. Tanaman manggis secara umum masih
dibudidayakan secara tradisional dan turun temurun, belum banyak
sentuhan teknologi modern, sehingga peluang peningkatan produksi,
kualitas dan pemasaran masih terbuka.
Saat ini manggis merupakan salah satu primadona ekspor yang menjadi
andalan Indonesia untuk meningkatkan penerimaan devisa negara, karena
manggis digemari di luar negeri. Namun jumlah manggis yang dapat
diekspor hanya 10% dari total produksi (60.000 ton). Bagian yang
biasanya dikonsumsi dari buah manggis adalah daging buah, yang mempunyai
rasa asam-manis lezat, yang membuat manggis dijuluki sebagai Ratu Buah
(Queen of Fruits). Namun ternyata bagian yang paling berkhasiat bagi
kesehatan tubuh adalah kulit buah manggis. Dalam kulit terdapat super
antioksidan alami yang dikenal dengan nama XAMthone Plus.
XAMthone merupakan molekul besar yang terdiri dari berbagai komponen
super antioksidan, misalnya alpha-Mangostin; Garcinone A;
beta-Mangostin; Garcinone B; 3-Isomangostin; Garcinone C; Mangostanol;
Garcinone D; Maclurin; Garcinone E, Catechins and polyphenols, Vitamin C
dan sebagainya.
Antioksidan diperlukan tubuh untuk untuk mencegah kerusakan akibat
serangan radikal bebas, melalui perlindungan terhadap protein, sel,
jaringan dan organ-organ tubuh. Antioksidan telah terbukti dapat
mencegah penuaan dini (anti aging), mencegah penyakit jantung, mencegah
berbagai jenis kanker, mencegah kebutaan dan meningkatkan kekebalan
tubuh. Banyak antioksidan alami yang terdapat dalam makanan kita, antara
lain askorbat (vitamin C), tokoferol (vitamin E), karotenoid (vitamin
A) dan poliphenol (antioksidan dalam teh dan dedaunan). Namun kesemuanya
itu kemampuannya jauh di bawah XAMthone dari manggis. Sebagai contoh,
antioksidan dalam jeruk mempunyai nilai 2400 ORAC per 100 oz, sedang
XAMthone mempunyai nilai 20.000 ORAC.
XAMthone Plus juga terbukti mempunyai keunggulan mampu menjelajah
seluruh tubuh untuk menetralkan radikal bebas, sehingga tubuh kita
menjadi lebih bersih dan lebih sehat daripada sebelumnya. Selain itu,
XAMthone mempunyai sifat sebagai antikanker, antiinflammatory,
antimikroba, antialergi, menurunkan cholesterol, tekanan darah dan kadar
gula, serta membantu menyembuhkan penyakit degeneratif (jantung,
stroke, katarak) dan masih banyak lagi.
Saat ini ekstrak XAMthone dari manggis telah diproduksi dengan merek
XAMthone plus. Produk dalam bentuk minuman suplemen ini baru pertama
kali diproduksi di Indonesia dalam skala industri. XAMthone Plus adalah
estrak buah manggis yang dikombinasikan dengan rosella, madu,anggur dan
apel sehingga memberikan rasa sensasional, sehingga cocok disebut
sebagai minuman suplemen generasi baru. Dalam aplikasinya pada pengguna,
XAMthone Plus terbukti mampu memberikan reaksi cepat dalam mematikan
penyakit akibat mikroba (bakteri, fungi, virus, parasit) dan secara
signifikan mampu memperbaiki sistem dalam tubuh (menormalkan kandungan
gula dalam darah, tekanan darah, kolesterol, asam urat dan sebagainya).
Bahkan bukti spektakuler terjadi pada kesembuhan beberapa penderita
stroke, penurunan fungsi ginjal, kanker payudara, leukemia dan masih
banyak lagi. mampu meningkatkan stamina dan kekebalan, disamping akan
melindungi tubuh dari penyakit degeneratif
Dr.Albert Miller
Kali pertama saya meneliti buah manggis terjadi pada bulan Oktober 2004.
Sebelumnya, saya sama sekali belum pernah mendengar tentang buah
manggis atau xanthone, sehingga saya sangat antusias untuk segera
memulai penelitian (karena pencegahan dan kesehatan tubuh adalah
spesialisasi medis saya). Saya pergi ke Medscape (sebuah sumber online
untuk para pakar kesehatan) dan segera melakukan pencarian Medline pada
xanthone dan buah manggis, dan hasilnya membuat saya terkejut.
Berdasarkan faktanya, saya menemukan lebih dari seribu artikel tentang
xanthone dan dua puluhan tentang buah manggis. Saya mendapati bahwa
struktur xanthone stabil, terdiri atas tiga lapisan molekul karbon, dan
saya menemukan lebih dari 40 jenis xanthone ternyata terdapat dalam buah
manggis. Kebanyakan dari xanthone ini terkandung dalam kantung benih
atau kulit luar buah manggis.
Apabila saya menelusuri semua informasi yang tersedia, hal tersebut
sangat memakan waktu dan mustahil dilakukan dalam tempo waktu yang
secukupnya. Oleh karena itu, saya mengecilkan pencarian klinis saya
menjadi lebih spesifik sesuai dengan tujuan saya. Pencarian ini
menemukan beberapa artikel yang mendukung, antara lain: 1) daya
potensial anti-oksidan, 2) sifat anti luka bakar, 3) sifat anti bakteri,
4) sifat anti tumor, dan pada beberapa kasus bahkan apoptosis (kematian
sel-sel tumor). Sejak saat itu, saya menempatkan buah manggis dalam
penelitian saya. Saya bahkan mulai mengkonsumsinya, dan menuliskan resep
serupa kepada beberapa kelompok pasien (banyak di antaranya yang saya
harapkan perkembangan kondisi kesehatannya). Apabila hasilnya terbukti
dan ilmu pengetahuan serta pengalaman klinis pribadi dapat memperkuat
penelitian saya, saya pasti memperluas rekomendasi buah manggis ini.
Sebagai percobaan awal, saya menggunakan lima pasien saya berserta saya
dan istri saya sebagai percobaan mengonsumsi jus buah manggis, dan
hasilnya luar biasa. Yang paling memukau saya adalah efeknya yang anti
luka bakar, mengurangi bengkak dan rasa sakit. Ini semua kami rasakan
pada bulan percobaan pertama kami. Oleh karena itu, saya mulai
merekomendasikan buah manggis untuk berbagai gejala penyakit dan
penyakit. Penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh seperti
rheumatoid arthritis (luka bakar akut pada sendi), lupus, dan psoriaris,
terlihat menunjukkan kemajuan medis yang luar biasa. Di samping itu,
para pasien kami mengalami pengurangan bengkak dan rasa sakit, serta
meningkatnya energi/vitalitas tubuh. Kami mendokumentasikan hasil tes
laboratorium yang telah diperbaharui, seperti berkurangnya kisaran
pengendapan eritrosit (sel darah merah), antibodi anti nuklir, dan
faktor-faktor rheumatoid (persendian). Masalah kulit kronis seperti
eczema dan dermatitis, terlihat semakin membaik pada banyak pasien kami,
sehingga secara total menghilangkan ketergantungan pemakaian steroid
topical dalam banyak kasus yang terjadi. Kaum pria dengan penyakit
prostat yang tidak dapat disembuhkan dilaporkan terjadi pengurangan
nocturia (jumlah frekuensi mereka terbangun tengah malam untuk buang air
kecil). Sebagai bahan pendukungnya, saya melihat sendiri berkurangnya
tekanan darah di beberapa antigen tertentu kelenjar prostat. Sakit
Osteorthritis dan gejala fibromyalgia tidak seratus persen sembuh dari
kebanyakan pasien, tapi menunjukkan kemajuan yang bagus dalam proses
penyembuhan.
Saya ingin berbagi kepada Anda tentang beberapa kasus menarik dan
mengejutkan. Yang satu adalah perempuan berusia 83 tahun yang mengalami
kegagalan ginjal dengan kadar creatitine 24 (pada angka 20 dibutuhkan
terapi dialysis). Dia mulai mengikuti kelas dialysis dan bersiap diri
dalam menghadapi terapi tersebut. Setelah mengkonsumsi buah manggis
selama satu bulan, kadar creatitine-nya meningkat menjadi 49, sehingga
dia tidak perlu menjalani terapi dialysis. Selain itu, saya juga
memiliki beberapa pasien lain yang menunjukkan kemajuan dalam fungsi
ginjal. Pada kebanyakan kasus, penggunaan buah manggis sudah banyak
mengurangi ketergantungan mereka (para pasien) atas pengobatan diuretic
(water pill).
Sedangkan untuk saya, kepadatan mineral tulang saya sendiri berubah dari
penderita osteopenia menjadi orang normal rata-rata, setelah
mengkonsumsi buah manggis selama satu tahun. Terus terang, ini kejutan
yang menyenangkan bagi saya. Setelah itu, saya mencatat beberapa
kemajuan kepadatan tulang di catatan medis pasien saya. Perubahan dalam
kepadatan tulang secara perlahan terjadi, dan biasanya hanya ditemukan
setiap satu atau dua tahun sekali. Saya optimis bahwa kami pasti dapat
menemukan lebih banyak hasil bagus pada masa mendatang.
Seringkali saya ditanyakan tentang apa yang menjadi manfaat terbesar
yang ditawarkan buah manggis. Dari semua yang sudah saya paparkan sejauh
ini, mungkin saja Anda berpikir bahwa jawaban saya terhadap pertanyaan
tersebut adalah respons pasien dengan penyakit sistem kekebalan tubuh.
Sebenarnya, saya justru sering berkomentar bahwa jika Anda ingin melihat
hasil yang “wah”, cari seseorang yang bermasalah dengan sistem
kekebalan tubuh, dan mulailah pengkonsumsian buah manggis kepada mereka.
Akan tetapi, saya berpendapat bahwa tindakan pencegahan merupakan
manfaat terbesar dari pengkonsumsian buah manggis. Saya sepenuhnya yakin
bahwa bukti-bukti yang ada dengan jelas mengarah kepada semua penyakit
yang berkaitan dengan penuaan secara langsung atau tidak langsung
sebagai akibat dari oksidasi berlebihan, luka bakar yang tak terkontrol,
atau rusaknya sistem kekebalan tubuh. Seperti yang telah saya katakan
sebelumnya, buah manggis memiliki efek yang sangat besar atas
penyakit-penyakit itu. Buah manggis merupakan satu-satunya suplemen
pencegahan yang paling kuat yang tersedia untuk kita saat ini. Saya
terus mengkonsumsi vitamin dan mineral saya, bersamaan dengan jus
manggis. Saya menyarankan hal yang serupa kepada semua pasien saya, dan
di beberapa kasus saya menyarankan suplemen tambahan untuk menghindari
resiko berbagai penyakit. Pendekatan terhadap berbagai macam faktor
seringkali adalah yang terbaik.
Berhubung profesi dan spesialisasi saya, saya sering menerima pertanyaan
yang membutuhkan jawaban dari seorang pakar. Dalam meresponsnya, saa
ini Fifi Cheek dan saya bekerjasama mengadakan konferensi bulanan untuk
menyediakan pertanyaan dan jawaban yang berhubungan dengan manfaat buah
manggis. Seringkali pertanyaan yang datang berputar sekitar dosis, dan
dalam meresponsnya saya mengarang sebuah buku yang berjudul : Mangosteen: Dosing Guidelines&Basics, yang tersedia di website www.mangosteentools.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar