Indonesia
Riset Dwi Oktaviani J dan Taslim
Ersan dari Jurusan Kimia Institut Teknologi Sepuluh November menunjukan
1,4,5,7-tetrahidroksi-2(1,1 dimetil alil) xanthone berpotensi sebagai obat anti
kanker baru. Terbukti tikus yang telah diinjeksi benzapiren –promotor kanker-
memiliki nilai malondialdehid yang hamper sama dengan tikus sehat.
Malaysia
Ravichandran Veerasamy dan rekan
dari Universitas AIMST, Kedah, Malaysia, menggunakan ekstrak daun Garcinia mangostana sebagai bahan baku
pembuatan nanopartikel selver sintetik yang ramah linkungan serta eefektif
sebagai antibakteri dalam menghambatai E.
coli dan S. aureus.
Taiwan
Hasil isolasi a0- dan B-mangostin
dari ekstrak kulit buah manggsi berpotensi sebagai antiinflamasi. Keduanya
berperan menghambat produksi PGE2 dari lopopolisakarida. Itu hasil
riset Lih-Geeng Chen dan rekan dari University
Road dan Taipe Medical University
di Taiwan.
Primchanien Moongkarndi dan rekan
dari Fakultas Farmasi, Mahidol University,
Thailand, membuktikan bahwa ekstrak methanol kulit manggis ampuh menghambat
pertumbuhan sel kanker payudara. Prosesnya dengan mendeterminasi perubahan
morfologi dan fragmen DNA oligonukleosomal serta menghambat produksi reactive
oxygen species (ROS) dalam sel kanker payudara.
Australia
Jing J. Wang beserta rekan,
periset dari Flinders University,
Australia, membuktikan bahwa 3 senyawa xanthone – a-mangostin, y-mangostin, dan
8-deoxygartanin- ampuh melawan sel melalona yang mengakibatkan kanker kulit ganas.
Dosis a-mangostin sebanyak 7,5 lg/ml menyebabkan terjadinya kematian jaringan
kanker hingga 59,6% sedangkan control hanya 1,7%.
Korea
Senyawa turunan xanthone
–a-mangostin dan y-mangostin- terbukti antikanker. Menurut Ji_hye Yoo dan rekan
dari Natural Products Research Center,
Korea Institute of Science and Technology,
Korea, mangostin berperan menghambat penyebaran sel kanker kolon serta
aktivitas perbanyakan mRNA dari TFC/B-catenin yang berperan dalam pembentukan
sel kanker.
India 1
Peneliti dari University of Madras, Chennai, India,
menyrankan pengguanaan a-mangostin sebagai pencegaah kardiotoksik melawan
b-adrenergic cathecolamine –penyebab stress oksidatif. Mekanismenya dengan
mempertahankan integritas membrane miokardial dan mengurangi TNF-a yang tidak
normal serta ekspressi COX-2 dan kerusakan sel.
India 2
Periset dari SPIC Sciene Foundation, India, berhasil mengisolasi beberapa
xanthone dari kulit buah manggis. Hasil menunjukan xanthone bersifat antifungi
dan ampuh menghambat pertumbuhan Fusarium
oxysporum vasinvectum, Alternaria tenuis, dan Dreschlera oryzae.
China
Garcinone E –senyawa turunan xanthone- berpotensi sitotoksik
terhadap sel kanker hati. Hasil serupa juga terdapat pada hasil uji sel kanker
lambung dan paru-paru. Itu hasil riset Ho CK dan rekan dari Departement of Medical Research and Education,
Veterans General Hospital, China.
Jepang
Enam jenis xanthone yang
diisolasi dari kulit buah G. mangostana
ambuh menghambat pertumbuhan sel HL60 yang terdapat sel leukemia. Hasil
penelitian K Matsumoto dan rekan dari Gifu
International Institute of Biotechnology, juga menunjukan bahwa pada dosis
10µM, a-mangostin mampu menghambat pertumbuhan sel kanker secara penuh melalui
proses apoptosis –kematian jaringna secara terprogram.
Polandia
5 dari 12 aminoalkanolic –senyawa
turunan xanthone- terbukti ampuh menghambat thrombin hasil induksi agregasi
trombosit. Menurut Grazyna Rajtar dan rekan dari Medical University School, Polandia,
senyawa R-(+)-2-N-(7-chloro-2-N-methylamino-1-butanol pada konsentrasi 40 µg/ml
member efek paling optimal.
Swiss
Periset dari Universite de Lausanne, Swiss, membuktikan xanthone paling
potensial menghambat monoamine oxydases (MAO) dengan IC50 sebesar
0.8 µM dibandingkan sejumalah hidrokarbon aromatic non-subtitusi dan senyawa
lain. Kekurangan atau kelebihan MAO berakibat kurang baik dalam ganguan
psikiatri dan neurologi.
Amerika
Jung HA dan rekan dari Fakultas Farmasi The Ohio State University, USAm berhasil mengisolasi 14 senyawa
turunan xanthone. Semuanya memiliki aktivitas antioksidan kuat. Hasil tes
secara invitro, a-mangostin mampu menghambat pertumbuhan sel kanker dengna
nilai IC50 sebesar 1 µg/mL (2.44 µM).***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar