Rabu, 04 April 2012

Penelitian Dunia mengenai Manggis

Obat xamthone plus
Indonesia
Riset Dwi Oktaviani J dan Taslim Ersan dari Jurusan Kimia Institut Teknologi Sepuluh November menunjukan 1,4,5,7-tetrahidroksi-2(1,1 dimetil alil) xanthone berpotensi sebagai obat anti kanker baru. Terbukti tikus yang telah diinjeksi benzapiren –promotor kanker- memiliki nilai malondialdehid yang hamper sama dengan tikus sehat.
Malaysia
Ravichandran Veerasamy dan rekan dari Universitas AIMST, Kedah, Malaysia, menggunakan ekstrak daun Garcinia mangostana sebagai bahan baku pembuatan nanopartikel selver sintetik yang ramah linkungan serta eefektif sebagai antibakteri dalam menghambatai E. coli dan S. aureus.
Taiwan
Hasil isolasi a0- dan B-mangostin dari ekstrak kulit buah manggsi berpotensi sebagai antiinflamasi. Keduanya berperan menghambat produksi PGE2 dari lopopolisakarida. Itu hasil riset Lih-Geeng Chen dan rekan dari University Road dan Taipe Medical University di Taiwan.
Thailand
Primchanien Moongkarndi dan rekan dari Fakultas Farmasi, Mahidol University, Thailand, membuktikan bahwa ekstrak methanol kulit manggis ampuh menghambat pertumbuhan sel kanker payudara. Prosesnya dengan mendeterminasi perubahan morfologi dan fragmen DNA oligonukleosomal serta menghambat produksi reactive oxygen species (ROS) dalam sel kanker payudara.
Australia
Jing J. Wang beserta rekan, periset dari Flinders University, Australia, membuktikan bahwa 3 senyawa xanthone – a-mangostin, y-mangostin, dan 8-deoxygartanin- ampuh melawan sel melalona yang mengakibatkan kanker kulit ganas. Dosis a-mangostin sebanyak 7,5 lg/ml menyebabkan terjadinya kematian jaringan kanker hingga 59,6% sedangkan control hanya 1,7%.
Korea
Senyawa turunan xanthone –a-mangostin dan y-mangostin- terbukti antikanker. Menurut Ji_hye Yoo dan rekan dari Natural Products Research Center, Korea Institute of Science and Technology, Korea, mangostin berperan menghambat penyebaran sel kanker kolon serta aktivitas perbanyakan mRNA dari TFC/B-catenin yang berperan dalam pembentukan sel kanker.
India 1
Peneliti dari University of Madras, Chennai, India, menyrankan pengguanaan a-mangostin sebagai pencegaah kardiotoksik melawan b-adrenergic cathecolamine –penyebab stress oksidatif. Mekanismenya dengan mempertahankan integritas membrane miokardial dan mengurangi TNF-a yang tidak normal serta ekspressi COX-2 dan kerusakan sel.
India 2
Periset dari SPIC Sciene Foundation, India, berhasil mengisolasi beberapa xanthone dari kulit buah manggis. Hasil menunjukan xanthone bersifat antifungi dan ampuh menghambat pertumbuhan Fusarium oxysporum vasinvectum, Alternaria tenuis, dan Dreschlera oryzae.
China
Garcinone E –senyawa turunan xanthone- berpotensi sitotoksik terhadap sel kanker hati. Hasil serupa juga terdapat pada hasil uji sel kanker lambung dan paru-paru. Itu hasil riset Ho CK dan rekan dari Departement of Medical Research and Education, Veterans General Hospital, China.
Jepang
Enam jenis xanthone yang diisolasi dari kulit buah G. mangostana ambuh menghambat pertumbuhan sel HL60 yang terdapat sel leukemia. Hasil penelitian K Matsumoto dan rekan dari Gifu International Institute of Biotechnology, juga menunjukan bahwa pada dosis 10µM, a-mangostin mampu menghambat pertumbuhan sel kanker secara penuh melalui proses apoptosis –kematian jaringna secara terprogram.
Polandia
5 dari 12 aminoalkanolic –senyawa turunan xanthone- terbukti ampuh menghambat thrombin hasil induksi agregasi trombosit. Menurut Grazyna Rajtar dan rekan dari  Medical University School, Polandia, senyawa R-(+)-2-N-(7-chloro-2-N-methylamino-1-butanol pada konsentrasi 40 µg/ml member efek paling optimal.
Swiss
Periset dari Universite de Lausanne, Swiss, membuktikan xanthone paling potensial menghambat monoamine oxydases (MAO) dengan IC50 sebesar 0.8 µM dibandingkan sejumalah hidrokarbon aromatic non-subtitusi dan senyawa lain. Kekurangan atau kelebihan MAO berakibat kurang baik dalam ganguan psikiatri dan neurologi.
Amerika
Jung HA dan rekan dari Fakultas Farmasi The Ohio State University, USAm berhasil mengisolasi 14 senyawa turunan xanthone. Semuanya memiliki aktivitas antioksidan kuat. Hasil tes secara invitro, a-mangostin mampu menghambat pertumbuhan sel kanker dengna nilai IC50 sebesar 1 µg/mL (2.44 µM).***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar